Selasa, 08 Maret 2011

Surat Hawa Kepada Adam

Dear Adam....
Adam,
Maafkan aku jika coretan ini memanaskan hatimu. Sesungguhnya aku adalah Hawa, temanmu yang kau pinta semasa kesunyian di syurga dahulu. Aku asalnya dari tulang rusukmu yang bengkok. Jadi tidak heranlah jika perjalanan hidupku sentiasa inginkan bimbingan darimu, sentiasa mau terperosok dari landasan, kerana aku buruan syaitan.

Adam,
Maha suci Allah yang mentakdirkan kaumku lebih ramai bilangannya dari kaummu di akhir zaman, itulah sebenarnya ketelitian Allah dalam urusanNya. Jika bilangan kaummu mengatasai kaumku niscaya merahlah dunia kerana darah manusia, kacau-balaulah suasana, Adam sama Adam bermusuhan karena Hawa. Buktinya cukup nyata dari peristiwa habil dan Qabil sehinggalah pada zaman cucu-cicitnya. Pun jika begitu maka tidak selaraslah undang-undang Allah yang mengharuskan Adam beristri lebih dari satu tapi tidak lebih dari empat pada satu waktu.

Adam,
Bukan kerana ramainya isterimu yang membimbangkan aku, bukan karena sedikitnya bilanganmu yang merisaukan aku. Tapi.....aku risau, gundah dan gulana menyaksikan tingkahmu. Aku sejak dulu lagi sudah tahu bahawa aku mesti tunduk ketika menjadi isterimu. Namun.....terasa berat pula untukku meyatakan isi perkara.

Adam,
Aku tahu bahwa dalam Al-Quran ada ayat yang menyatakan kaum lelaki adalah menguasai terhadap kaum wanita. Kau diberi amanah untuk mendidik aku, kau diberi tanggungjawab untuk menjaga aku, memperhatikan dan mengawasi aku agar sentiasa didalam ridha Tuhanku dan Tuhanmu. Tapi Adam, nyata dan rata-rata apa yang sudah terjadi pada kaumku kini, aku dan kaumku telah ramai mendurhakaimu. Ramai yang telah menyimpang dari jalan yang ditetapkan. Asalnya Allah engkehendaki aku tinggal tetap dirumah. Di jalan-jalan, di pasar-pasar, di bandar-bandar bukan tempatku. Jika terpaksa aku keluar dari rumah seluruh tubuhku mesti ditutup dari ujung kaki sampai ujung rambut.Tapi......realitinya kini, Hawa telah lebih dari sepatutnya.
Adam.....
mengapa kau biarkan aku begini? Aku jadi ibu, aku jadi guru, itu sudah tentu katamu. Aku ibu dan guru kepada anak-anakmu. Tapi sekarang diwaktu yang sama, aku maju ke muka mengurusi hal negara, aku ke hutan memikul senjata. Padahal, kau duduk saja. Ada diantara kau yang menganggur tiada kerja. Kau perhatikan saja aku panjat tangga di lingkungan pejabat , kainku tinggi menyingsing paha mengamankan negara. Apakah kau sekarang tidak lagi seperti dulu? apakah sudah hilang kasih sucimu terhadapku?

Adam.....
Marahkah kau jika kukatakan andainya Hawa terperosok, maka Adam yang patut tanggung! Kenapa? Mengapa begitu ADAM? Ya! Ramai orang berkata jika anak jahat emak-bapak tak pandai didik, jika murid bodoh, guru yang tidak pandai mengajar! Adam kau selalu berkata, Hawa memang keras kepala, tak mau dengar kata, tak mudah makan nasihat, kepala batu, pada hematku yang dhaif ini Adam, seharusnya kau tanya dirimu, apakah didikanmu terhadapku sama seperti didikan Nabi MUhammad SAW terhadap isteri-isterinya? Adakah Adam melayani Hawa sama seperti psikologi Muhammad terhadap mereka? Adakah akhlak Adam-Adam boleh dijadikan contoh terhadap kaum Hawa?

Adam....
Kau sebenarnya imam dan aku adalah makmummu, aku adalah pengikut-pengikutmu kerana kau adalah ketua. Jika kau benar, maka benarlah aku. Jika kau lalai, lalailah aku. Kau punya kelebihan akal manakala aku kelebihan nafsu. Akalmu sembilan, nafsumu satu. Aku...akalku satu nafsuku beribu!

Dari itu Adam....pimpinlah tanganku, karena aku sering lupa dan lalai, sering aku tergelincir didorong oleh nafsu dan konco-konconya. Bimbinglah daku untuk menyelami kalimah Allah, perdengarkanlah daku kalimah syahdu dari Tuhanmu agar menerangi hidupku. Tiuplah ruh jihad ke dalam dadaku agar aku menjadi mujahidah kekasih Allah. Adam, Andainya aku masih lalai karena dirimu sendiri, masih segan mengikut langkah para sahabat, masih gentar mencegah mungkar, maka kita tunggu dan lihatlah, dunia ini akan hancur bila kaumku yang akan memerintah. Malulah engkau Adam, malulah engkau pada dirimu sendiri dan pada Tuhanmu yang engkau agungkan itu.......................................
Salam Manis
Hawa

7 Hari yang Telah Lalu Dan akan Terulang

DALAM 7 HARI YANG TELAH LALU DAN MUNGKIN AKAN TERULANG
Hari per-1, tahajudku tetinggal
Dan aku begitu sibuk akan duniaku
Hingga zuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai memanggil
Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan magrib
Dengan niat kulakukan bersama isya itupun terlaksana setelah acara
tv selesai

Hari ke-2, tahajudku tertinggal lagi
Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama

Hari ke-3 aku lalai lagi akan tahujudku
Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dr 200 hlmn
Dalam waktu tidak 1 hari aku telah selesai membacanya
Tapi... enggan sekali aku membaca Al-qur'an walau cuma 1 juzz
Al-qur'an yg 114 surat, hanya 1,2 surat yang kuhapal itupun dengan
terbata-bata
Tapi... ketika temanku bertanya ttg novel tadi betapa mudah dan
lancarnya aku menceritakan

Hari ke-4 kembali aku lalai lagi akan tahajudku
Sorenya aku datang ke Selatan Jakarta dengan niat mengaji
Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang mengajarkan kebaikan
Kubiarkan ustadzku yang sedang mengajarkan lebih luas tentang agamaku
Aku lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman yg ada disamping
kiri & kananku
Padahal bada magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai
Kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa

Hari ke-5 kembali aku lupa akan tahajudku
Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh saat imam sholat jum'at
kelamaan bacaannya Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan
betapa nikmat,
serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam

Hari ke-6 aku semakin lupa akan tahajudku
Kuhabiskan waktu di mall & bioskop bersama teman2ku
Demi memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar
Aku lupa.. waktu diperempatan lampu merah tadi
Saat wanita tua mengetuk kaca mobilku
Hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa menoleh

Hari ke-7 bukan hanya tahajudku tapi shubuhkupun tertinggal
Aku bermalas2an ditempat tidurku menghabiskan waktu
Selang beberapa saat dihari ke-7 itu juga
Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku kini
Telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya
& ¾ malam tadi dia dengan misscallnya mengingat aku ttg tahajud

kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya?
Padahal dari dulu sayap2nya selalu mengelilingiku dan
Dia bisa hinggap kapanpun dia mau

¼ abad lebih aku lalai....
Dari hari ke hari, bulan dan tahun
Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunah
Kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta
Berkata kuno akan nasehat ke-2 orang tuaku
Padahal keringat & airmatanya telah terlanjur menetes demi aku

Tuhan andai ini merupakan satu titik hidayah
Walaupun imanku belum seujung kuku hitam
Aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang saat nanti tersisa
Tahajud dan sholatku meninggalkan bekas
Saat aku melipat sajadahku.....
Amin....

Selasa, 29 Juni 2010

Tekadku Hari Ini

TEKADKU HARI INI

Aku tidak tahu kapan kematian menjemputku. Bisa jadi hari ini aku meninggalkan dunia ini. Oleh karena itu pada hari ini aku akan memperhatikan diri, memperbaiki penampilanku, aku akan mudah tersenyum dan lebih ramah kepada orang lain. Pada hari ini aku akan berusaha untuk melaksanakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah SWT. Pada hari ini aku bertekad untuk mengerjakan shalat wajib tepat waktu. Aku juga akan berusaha menambah pahala dengan melakukan hal yang Sunnah seperti shalat sunah dan membaca al-Quran. Aku akan membaca buku-buku yang berguna bagi peningkatan akhlak dan kemampuanku. Aku akan merenungi kehidupan dunia, belajar dengan giat, bekerja dengan penuh gairah dan mampu memberikan mamfaat kepada orang lain.

Pada hari ini, aku akan berusaha menanam pohon kebaikan, mencabut akar kejahatan, menghilangkan penyakit hati seperti iri, dengki dan prasangka buruk. Pada hari ini aku harus menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Aku akan memberikan kebahagiaan kepada orang lain, menjenguk orang sakit, berta’ziah kepada orang yang meninggal, memberikan petunjuk kepada orang yang sedang kebingungan, member makan kepada orang yang kelaparan dan meringankan orang yang menderita. Aku akan mendampingi orang-orang yang teraniaya, memberikan pertolongan kepada orang yang lemah, memuliakan orang alim, menghormati yang lebih tua dan menyanyangi yang lebih muda.

Pada hari ini aku bertekad mengucapkan selamat tinggal pada masa lalu, karena bagaimanapun semua telah berakhir. Bagiku hari kemarin tenggelam bersama dengan tenggelamnya matahari. Aku juga tidak akan membiarkan diriku hanyut dalam harapan yang semu. Aku tidak takut bertemu dengan hari esok karena hari esok penuh dengan harapan. Hari esok merupakan masa yang belum tersentuh dan belum mempunyai bentuk. Lalu, mengapa aku harus menyibukkan diri dengan hal itu?????

Hukum Persahabatan

HUKUM PERSAHABATAN

Memilih sahabat yang baik merupakan salah satu obat hati. Kita pernah mendendangkannya dalam lagu tombo ati, tapi bagaimana sahabat sejati itu? Sesungguhnya teman-teman, itu dapat dijadikan sebagai penghibur hati saat kesedihan melanda. Seseorang diantara mereka mengatakan, “Seandainya tidak ada kekhawatiran, tentulah aku tidak akan bergaul dengan orang lain.

Kami adalah dua orang teman

Yang dipertemukan oleh masa

Dan mengalami pahit getirnya hidup bersama-sama

Sehingga kami menjadi akrab.

Teman-teman akrab pada hari itu (kiamat) sebagaimana menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. (QS Al-Zukhruf {43}:67) Seorang penyair mengatakan sehubungan dengan musafir yang asing.

Berkata Umar bin Khaththab r.a, “Bersahabatlah dengan sahabat yang jujur; sebab engkau akan berada di sisi mereka, sebab mereka hiasan dalam kesenangan, dan menjadi bekal saat ada bencana. Dudukkan urusan temanmu sesuai dengan kebaikan-kebaikannya sampai dia membawakan untukmu sesuatu yang engkau benci dari dirinya. Hindarilah musuhmu sert berhati-hatilah terhadap temanmu kecuali yang terpercaya. Dan tidak ada sahabat terpercaya kecuali orang yang takut kepada Allah. Janganlah engkau bergaul dengan orang durjana; dikhawatirkan engkau belajar pada kedurjanaannya. Dan janganlah engkau membuka rahasiamu kepadanya. Mintalah nasehat dalam urusanmu kepada mereka yang sangat takut kepada Allah. “

Ibnul Qayim mengutip pendapat para ulama, mengemukakan enam manfaat bergaul dengan orang-orang saleh: (1) dapat mengubah diri kita dari ragu-ragu menjadi yakin; (2) dari riya’ menjadi ikhlas; (3) dari lalai menjadi ingat (zikir); (4) dari cinta dunia menjadi cinta akhirat; (5) dari sombong menjadi tawaduk; (6) dari buruk perangai menjadi orang yang mau menerima nasehat.

Hadist berikut mengungkapkan bahwa di akhirat pun sahabat-sahabat kita yang saleh di dunia masih ingat kepada kita. “Ketika Allah telah membersihkan orang mukmin dari neraka-sementara mereka tetap beriman-maka tidak pernah ada perdebatan salah seorang diantara kalian dengan temannya dalam masalah haknya di dunia lebih sengit

daripada perdebatan orang Mukmin tersebut dengan Tuhan mereka tentang nasib teman-teman yang telah masuk ke neraka. Mereka berkata, “Tuhan teman-teman kami dahulu juga shalat, puasa dan haji bersama kami kemudian Engkau memasukkan mereka ke neraka. ‘Dia (Allah) berfirman, ‘pergilah dan keluarkanlah di antara mereka orang yang kalian kenali!’ lalu mereka mendatanginya kemudian berusaha mengenali wajahnya, di mana wajah mereka tidak termakan api (masih utuh). Ada juga diantara mereka yang sudah termakan api hingga sebagian pundaknya. Ada juga diantara mereka sudah termakan api hingga kedua mata kakinya. Kemudian mereka mengeluarkannya. Mereka berkata ‘ Tuhan kami telah mengeluarkan orang yang telah engkau perintahkan kepada kami!’ Dia (Allah) lalu berfirman, ‘keluarkanlah orang yang dalam hatinya masih ada keimanan (meskipun hanya) seberat satu dinar. Lalu orang yang dalam hatinya masih ada keimanan (meskipun hanya) seberat setengah dinar, lalu orang yang dalam hatinya masih ada keimanan (meskipun hanya) seberat satu biji sawi.” (HR. Ibnu Majah).

Albert Einstein menulis,“ seseorang yang sukses adalah orang yang menerima banyak hal dari orang lain, biasanya lebih banyak dibandingkan dengan apa yang ia berikan kepada orang lain. Dan nilai seseorang seharusnya dilihat dari apa yang ia berikan, dan bukan dari apa yang ia terima. “ sementara Jacques Delile menyatakan, “Takdir menentukan siapa orang tua kita, tetapi pilihan yang menentukan siapa teman kita.”

Inilah hukum persahabatan, sebuah persahabatan tak mungkin ada tanpa kepercayaan dan kepercayaan tak mungkin ada tanpa kejujuran. Seorang teman adalah seseorang yang memberikan kita seluruh kehidupan, “Dengan menjalin persahabatan sejati, kita membangun landasan kukuh yang menjadi dasar perdamaian dunia, “ujar Gandhi. Sedang grup music legendaries The Beatles, “Aku bias melalui segalanya dengan bantuan teman-temanku.”

Saduran dari buku Meraih Kebahagiaan dan La Tahzan

Latihan 6 (T.I.K)

JUMLAH JUMLAH2 JUMLAH3 TOTAL
5000 3000 2000 10000
2000 1000 3000 6000
4000 3000 6000 13000
2000 2000 4000 8000

Latihan 5

Nama Nilai Nilai Hasil Ujian
Mahasiswa Teori Praktek
ANI 60 60 Lulus
rudi 59 60 Lulus
Nia 60 55 Lulus
Yanti 100 90 Lulus
Titik 58 95 Lulus
Ahmad 55 50 Gagal
Gita 40 100 Gagal
Wiwik 50 55 Gagal

Latihan 4 (T.I.K)

Nama Pegawai Golongan Gaji Pegawai
Dedi 2a 1000000
Dodik 2b 1250000
Darmawan 2c 1500000
Santoso 2b 1250000
Jaenal 2a 1000000
Supardi 2b 1250000